B. Indonesia

Pertanyaan

cerita/sinopsis keajaiban di pasar senen

1 Jawaban

  • Kumpulan cerpen berjudul "Keajaiban di Pasar
    Senen" ini memotret kehidupan sederhana dari
    para pemuda yang memberi label diri mereka
    sebagai seniman. Entah karena memang seniman
    atau hanya karena ikut-ikutan saja. Meski
    begitu, para seniman dan seniman gadungan ini
    memang sudah membentuk atmosfir yang
    berbeda di Senen. Tempat mangkal mereka yang
    utama ada di sudut-sudut terminal, di rumah
    makan Padang "Ismail Merapi", di kedai kopi
    kecil "Tjau An", di bioskop Grand, dan di tukang
    kue putu dekat pangkalan bensin.
    Seniman-seniman ini seringkali berkumpul,
    mengobrol sampai pagi hanya untuk berbagi
    kopi kecil. Banyak juga dilema yang terjadi di
    antara seniman, mulai dari dilema percintaan
    sampai kurangnya uang untuk makan. Misbach
    Yusa Biran menggambarkan kisah mereka secara
    nyata, penuh humor dan juga romantisme.
    Sebagai contoh saja, kisah seorang seniman
    yang belum juga mendapat honor atas karyanya,
    minta ditraktir kawan yang juga seniman dan
    sama-sama seadanya, pada sebuah cerpen
    berjudul "13 Kopi Kecil dan Asap Rokok."
    Jadilah, si seniman kurang uang ini seharian
    hanya minum kopi kecil dan memasukkan asap
    ke kerongkongan dan paru-paru hingga
    keesokan harinya, perutnya mulas tak karuan.
    Ada juga kisah tentang seorang tukang cukur
    yang terlalu sering nongkrong bersama seniman,
    sampai membuat model rambut yang tidak-
    tidak. Dia berkata, "Aku sudah memilih, aku
    harus mencipta dalam bidang yang aku geluti,
    ya. Cukur rambut!" Dan dia berhasil membuat
    tokoh "aku" dalam cerpen berkata, "Andaikata
    jumpa pacar saya, tolonglah!" Kisah seniman
    satu ini ada dalam cerpen berjudul sama,
    "Andaikata jumpa pacar saya...tolonglah!"
    Banyak juga kisah seniman-seniman lainnya.
    Seperti seorang Rebin yang bersikeras ingin
    menjual lukisan abstraknya yang tak bernilai seni
    sama sekali. Kisah tentang seniman yang
    membutuhkan uang sampai harus memeras
    kepala redaksinya dengan pintar sekali dan
    kisah-kisah lainnya.

Pertanyaan Lainnya