Seni

Pertanyaan

Apakah tugas dari seorang arranger

2 Jawaban

  • Sebuah lagu yang masih berupa lirik dan melodinya saja yang sudah dituliskan oleh penggubah lagu, memerlukan sebuah aransemen untuk bisa dinikmati sebagai sebuah lagu yang utuh untuk diperdengarkan kepada halayak ramai. Inilah tugas seorang arranger. Memberikan sentuhan dinamis, ritmis, serta bentuk musik dan lain sebagainya terhadap sebuah lagu tersebut, adalah tugas dari seorang penata musik. Yang selanjutnya bisa “mentransformasikan” aspirasi penulis lagu untuk ditransferkan kepada para pendengarnya kelak.

    Tidak ubahnya seorang komposer, seorang arranger juga harus memiliki beberapa hal yang juga dimiliki oleh seorang komposer. Yaitu, pengetahuan, keterampilan serta peralatan musik yang tidak bisa ditawar-tawar pada sebuah proses penataan musik (aransemen). Terkadang seorang arranger mesti mengikuti perkembangan teknologi yang sangat dinamis terhadap peralatan yang selalu digunakan pada sebuah dapur rekaman profesional.

    Sisi lain yang mesti juga dimiliki oleh seorang arranger adalah, kemampuan analisa terhadap sebuah lagu yang sudah jadi dibuat oleh penulis lagu. Ini tidak mudah. Karena lagu yang sudah jadi itu, jelas hasil pemikiran dan perenungan orang lain (penggubah lagu) yang tidak mungkin seutuhnya bisa diselami oleh orang lain lagi (arranger). Lain hal nya dengan cara kerja seorang komposer, penciptaan dari awal sampai akhir dari sebuah komposisi baik itu musik ataupun vokal, tetap dilakukan oleh komposer itu sendiri.

    Persoalan teknis lain yang sering terjadi ialah, wujud sampel lagu yang diberikan kepada arranger sangat minim terkesan ala-kadarnya saja. Vokal yang bukan standar seorang penyanyi dan tak tuning, kaset yang sudah beberapa kali bekas direkam. Sukur-sukur ada salah satu alat musik yang dijadikan sebagai musik pengiring, tetapi tidak jarang juga hanya vokalnya saja yang ditambah dengan sedikit pola pukulan meja yang dijadikan pengatur tempo. Pendek kata penulis yakin dan percaya, kondisi seperti ini nyaris agak menghilangkan mood penata musik untuk mengerjakannya (pengalaman penulis yang pernah beberapa kali saja dipercaya meng-aransemen lagu). 

    Perkembangan dari realitas dunia musik yang ada sekarang ini sudah cukup menggembirakan kita. Ada banyak penulis lagu juga sudah bisa mengaransemen lagu-lagu mereka menjadi sebuah kemasan yang utuh untuk diperdengarkan. Terutama dari kalangan grup musik baik nasional maupun daerah yang beraliran pop rock (Jamrud, Samson, Raja, Dewa, dsb), dari Riau sendiri Sagu Band, Tanjak dan masih banyak lagi yang tak mungkin disebutkan satu per satu pada tulisan ini.

  • 2.      Arranger

    Sebuah lagu yang masih berupa lirik dan melodinya saja yang sudah dituliskan oleh penggubah lagu, memerlukan sebuah aransemen untuk bisa dinikmati sebagai sebuah lagu yang utuh untuk diperdengarkan kepada halayak ramai. Inilah tugas seorang arranger. Memberikan sentuhan dinamis, ritmis, serta bentuk musik dan lain sebagainya terhadap sebuah lagu tersebut, adalah tugas dari seorang penata musik. Yang selanjutnya bisa “mentransformasikan” aspirasi penulis lagu untuk ditransferkan kepada para pendengarnya kelak.

    Tidak ubahnya seorang komposer, seorang arranger juga harus memiliki beberapa hal yang juga dimiliki oleh seorang komposer. Yaitu, pengetahuan, keterampilan serta peralatan musik yang tidak bisa ditawar-tawar pada sebuah proses penataan musik (aransemen). Terkadang seorang arranger mesti mengikuti perkembangan teknologi yang sangat dinamis terhadap peralatan yang selalu digunakan pada sebuah dapur rekaman profesional.

    Sisi lain yang mesti juga dimiliki oleh seorang arranger adalah, kemampuan analisa terhadap sebuah lagu yang sudah jadi dibuat oleh penulis lagu. Ini tidak mudah. Karena lagu yang sudah jadi itu, jelas hasil pemikiran dan perenungan orang lain (penggubah lagu) yang tidak mungkin seutuhnya bisa diselami oleh orang lain lagi (arranger). Lain hal nya dengan cara kerja seorang komposer, penciptaan dari awal sampai akhir dari sebuah komposisi baik itu musik ataupun vokal, tetap dilakukan oleh komposer itu sendiri.

    Persoalan teknis lain yang sering terjadi ialah, wujud sampel lagu yang diberikan kepada arranger sangat minim terkesan ala-kadarnya saja. Vokal yang bukan standar seorang penyanyi dan tak tuning, kaset yang sudah beberapa kali bekas direkam. Sukur-sukur ada salah satu alat musik yang dijadikan sebagai musik pengiring, tetapi tidak jarang juga hanya vokalnya saja yang ditambah dengan sedikit pola pukulan meja yang dijadikan pengatur tempo. Pendek kata penulis yakin dan percaya, kondisi seperti ini nyaris agak menghilangkanmood penata musik untuk mengerjakannya (pengalaman penulis yang pernah beberapa kali saja dipercaya meng-aransemen lagu). 

    Perkembangan dari realitas dunia musik yang ada sekarang ini sudah cukup menggembirakan kita. Ada banyak penulis lagu juga sudah bisa mengaransemen lagu-lagu mereka menjadi sebuah kemasan yang utuh untuk diperdengarkan. Terutama dari kalangan grup musik baik nasional maupun daerah yang beraliran pop rock (Jamrud, Samson, Raja, Dewa, dsb), dari Riau sendiri Sagu Band, Tanjak dan masih banyak lagi yang tak mungkin disebutkan satu per satu pada tulisan ini.
    SEMOGA MEMBANTU

Pertanyaan Lainnya