diantara fungsi keberadaan hadis bagi Al Quran adalah menjelaskan ayat Alquran yang bersifat mujmal Jelaskan maksudnya beserta contoh
B. Arab
aladin455
Pertanyaan
diantara fungsi keberadaan hadis bagi Al Quran adalah menjelaskan ayat Alquran yang bersifat mujmal Jelaskan maksudnya beserta contoh
1 Jawaban
-
1. Jawaban jihanfajrianiN
Secara bahasa, al-Mujmal adalah sesuatu yang terkumpul (al-Majmu’)[1]. Sedangkan menurut istilah adalah sesuatu yang tidak jelas maksudnya kecuali dengan adanya qari>nah shari’yah yang dapat menghilangkan kesamaran dan menerangkan maksudnya,[2] atau suatu lafal yang samar dan tidak diketahui maknanya kecuali dengan adanya keterangan.[3]
Mujmal terjadi karena tidak ada qari>nah lafal yang menunjukkan pada makna yang dimaksud.[4]
Dari definisi diatas memberikan sebuah pemahaman bahwa al-Mujmaladalah lafal yang memiliki makna global dan tidak jelas maknanya, sehingga membutuhkan keterangan lain untuk memperjelas.
2. Pembagian Mujmal
Kha>liq Abd Rahman dam Usu>l al-Tafsi>r Wa Qawa>’iduh-nya membagi mujmal dalam tiga macam[5] yaitu:
a. Lafad yang maknanya tidak populer/tidak dimengerti sebelum ada penjelasan tentannya, contoh:
إِنَّ الْإِنْسَانَ خُلِقَ هَلُوعًا[6]
Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.
Kata هلوعا disini tidak popular digunakan sehingga menjadi mujmal akan tetapi pada ayat selanjutnya Allah menjelaskan makna kata هلوعاtersebut. Penjelasan Allah dari kata هلوعا ini menyebabkan Mujmal dari kata هلوعا hilang, yaitu:
إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا () وَإِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوعًا [7]
20. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah,
21. Dan apabila ia mendapat kebaikan ia Amat kikir,
Adapun Sayyid Qut}b dalam muatan ayat ini memahminya sebagai salah satu sifat manusia[8], artinya keluh kesah dan kikir merupakan bagian dari sifat yang dimiliki oleh manusia bahkan dikatakan bahwa salah satu materi yang dijelaskan dalam surat al-Ma’a>rij ini mengenai fragmentasi jiwa manusia baik dalam kondisi iman dan kering dari keimanan ataupun saat senang dan susah.
b. Lafat yang makna bahasa dimengerti tetapi terjadi transformasi makna yaitu dari makna secara bahasa menjadi makna secara syari’ah seperti shalat, zakat dan riba yang semua itu dijelaskan dalam hadis. Contoh:
وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآَتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ[9]
43. Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'
وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآَتُوا الزَّكَاةَ وَمَا تُقَدِّمُوا لِأَنْفُسِكُمْ مِنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِنْدَ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ[10]
110. Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala nya pada sisi Allah. Sesungguhnya Alah Maha melihat apa-apa yang kamu kerjakan.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَذَرُوا مَا بَقِيَ مِنَ الرِّبَا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ[11]
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa Riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman.
Ayat-ayat diatas ini masih mujmal yang butuh terhadap sebuah penjelasan dan penjelasan terhadapnya di jelaskan oleh Rasulullah dalam hadis-hadis beliau tentang bagaimana tatacara shalat, bentuk-bentuk riba dan lain sebagainya.
Contohnya adalah tentang tata cara shalat, Rasulullah bersabda:
صَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِي أُصَلِّي
c. Lafad yang memiliki makna ganda dan maksud tujuan dari lafad itu satu oleh karenanya penjelasannya dengan cara mencari keterangan dari al-qur’an atau hadis.
Sedangkan Jala>l al-Di>jn al-Suyu>ti> dalam al-Itqa>n-nya menjelaskan sebab-sebab mujmal sebagai berikut[1