unsur intrinsik cerpen keluarga pejuang sumber tri budhi sastrio
B. Indonesia
iswrni
Pertanyaan
unsur intrinsik cerpen keluarga pejuang sumber tri budhi sastrio
1 Jawaban
-
1. Jawaban Tiaaa2209
Unsur Intrinsik :
1. Tema : Keteguhan janji Seorang Pejuang Bukti : Mulai awal hingga akhir cerita berisikan janji seorang pejuang kepada Ayahandanya, untuk menikah dan mempunyai keturunan, namun pejuang tersebut tewas tertembak akan tetapi pejuang tersebut masih menepati janjinya dengan secarik surat yang di titipkan kepada istrinya.
2. Latar : a. Latar Tempat : · Sekitar Rumah Pak Kartono Danurekso Bukti : “kabar mengembirakan dan menyedihkan silih berganti tiba di alamat pak Kartono…”. Selain itu ada bukti lagi berupa “Pak Kartono Danurekso terduduk pelan – pelan di kursinya..” dan berdasarkan kesimpulan pada cerita, banyak yang dapat di simpulakan ada sebagian kejadia di rumahnya seperti saat istri anaknya menyampaikan suratnya dan perseteruan di awal cerita.. · Desa Kemanggal Bukti : Pada cerita Terdapat kalimat “ Tiba – Tiba saja di Desa kemanggal dating seorang wanita muda dengan anaknya yang masih bayi’’. · Rumah Kepala Desa Bukti : Berdasarkan “ kepala desa yang di temui di rumahnya sempat mengernyitkan kening”.
b. Latar Waktu : · Berhari – hari Bukti : Pada cerita Terdapat kalimat “Hari demi hari terus berlalu”.
c. Latar suasana : · Menegangkan Bukti : pada saat terjadi perseteruan antara Pak danurekso dengan ayahnya selain bukti itu juga terjadi saat peristiwa istri anaknya yang memberikan surak dari anaknya yang telah tiada, seperti pada kalimat berikut “Pak Kartono Danurekso menerimanya dengan tangan bergetar. Getaran tangannya nampak semakin nyata ketika dia menyobek sampul tua itu.” · Mengharukan Bukti : Saat pak Kartono Danurekso mendapatkan berita bahwa anaknya tewas tertembak di kepalanya dan saat – saat di mana anaknya menepati janjinya meskipun dia sudah tiada, dengan surat yang di titipkan pada istrinya. Berikut penggalan ceritanya “Matanya semakin mengabut, menantu dan cucu di depannya tampak samar – samar” dari kutipan tersebut terlihat bahwa Pak Kartono Danurekso matanya berkaca – kaca tanda bangga kepada anaknya.
3. Alur : Maju Bukti : Di ceritakan mulai anak pak Kartono danurekso yang meminta restu untuk ikut berjuang di medan tempur hingga tewas tertembak lalu seorang istri dan ucu anaknya yang dating kepadanya.
4. Penokohan : · Pak Kartono Danurekso ( ayah ) : Berpendirian Teguh, Penyayang, Sedikit keras kepala dan mudah Putus asa. Bukti : Berpendirian Teguh karena beliau masih memegang erat janji anaknya dan harapannya, penyayang karena pada awal cerita beliau takut melepaskan anaknya untuk ikut Perang, Keras kepala karena Terdapat penggalan kalimat “…. Makan pun kalau tidak di paksa laki – laki tua itu menolak..”, Mudah putus asa karena dalam cerita ketika beliau mendapatkan kabar bahwa anaknya tewas, beliau tiba – tiba kesehatan dan kehidupan beliau menurun drastis. · Eko ( Anak / Pejuang ) : Berpendirian teguh, tidak ingkar janji, patriotisme dan nasionalisme. Bukti : Berpendirian Teguh karena meskipun dia dilarang untuk berperang oleh ayahnya tetapi dia masih bersih keras untuk ikut bertempur, Tidak Inkar janji karena dalam cerita dia tetap menepati janji Ayahnya meskipun sudah tewas dengan perantara istrinya, Patriotisme Dan Nasionalisme karena dalam cerita dia ingin membebaskan bangsanya agar merdeka dan tidak di tindas terus menerus,meskipun nyawa menjadi taruhanya. · Ningrum ( Istri Eko ) : Amanah dan Baik hati Bukti : Ningrum menyampaikan surat dari Eko untuk mertuanya meskipun Suaminya tersebut telah tiada. · Kepala Desa : Baik Hati dan Suka menolong Bukti : Dalam cerita Kepala Desa berbaik hati dan menolong Ningrum untuk mengantarkannya ke rumah pak Kartono Danurekso. · Tetangga : Baik hati dan Penolong Bukti : terdapat pada penggalan kalimat “untuk makannya untungnya ada tetangga yang berbaik hati mau menolongnya”.
5. Konflik : · Konflik Ide : Perseteruan antara Pak Kartono Danurekso dengan Anaknya saat Anaknya meminta ijin untuk turut ikut berperang. Bukti : Berbukti di awal – awal Cerita. · Konflik Batin : Saat Pak Kartono Danurekso Mendapat kabar bahwa anaknya telah tewas. Bukti : Pada Pertengahan Cerita pak Kartono setelah mendapatkan kabar tersebut kesehatannya mulai menurun dan termenung.
6. Sudut Pandang : Orang ketiga Serba tahu Bukti : Pada Cerita Tokoh tokohnya Digambarkan dengan nama – nama nya sendiri, Seperti : Laki – laki Tua, Eko, Pak Kartono Danurekso, Ningrum, Dll.
7. Amanat : Bahwa jika Kita mempunyai janji kepada seseorang, Hendaknya kita menepati janji tersebut.