“Sate Nangka” karya : Yusniar Dua orang sahabat bernama Nano dan Adi. Mereka pergi ke sebuah rumah tempat tinggal seorang Nenek bernama Nenek Haris. Sesampain
B. Indonesia
danda22
Pertanyaan
“Sate Nangka”
karya : Yusniar
Dua orang sahabat bernama Nano dan Adi. Mereka pergi ke sebuah rumah tempat tinggal seorang Nenek bernama Nenek Haris. Sesampainya di sana, Adi melihat buah nangka yang sudah masak. Adi pun bertanya-tanya pada Nek Haris dan Nek Haris pun menjelaskan keadaan yang sebenarnya. Akhirnya Adi meminta pada Nek Haris kalau buah nangkanya akan dijual di pasar atau di terminal. Akhirnya Nek Haris membolehkan Nano dan Adi berjualan di pasar dengan syarat Nano dan Adi tidak dimarahi oleh orang tua mereka begitu pun Nek Haris tidak ingin Nek Haris dimarahi oleh kedua orang tua Nano dan Adi.
Dibawalah buah nangka itu menggunakan karung goni oleh Adi dan Nano ke rumah Nano. Setelah sampai di rumah Nano, buah nangka itu dibelah, isinya disayat, lalu bijinya dikeluarkan kemudian ditusuk. Satu tusuk ada empat sampai lima nangka. Mereka menjual satu tusuk dua ratus rupiah. Satu jam kemudian mereka pergi ke pasar dan terminal dengan membawa empat puluh tusuk, dan dalam waktu singkat mereka mendapatkan enam ribu rupiah kemudian sisanya dibawa pulang.
Sesampainya di rumah Nek Haris mereka memberi uang tersebut kepada Nek Haris tanpa meminta imbalannya. Tetapi Nek Haris memberi sisa sate nangka tersebut kepada Nano dan Adi, disaat mereka hendak pulang Nek Haris berpesan jika ada buah nangka yang masak lagi mereka boleh berdagang lagi di pasar atau di terminal.
Soal :
1. Tentukan 4 nilai - nilai kehidupan yang positif dan negatif pada cerpen diatas!
2. Bandingkan nilai - nilai kehidupan dalam cerpen dengan kehidupan sekarang
karya : Yusniar
Dua orang sahabat bernama Nano dan Adi. Mereka pergi ke sebuah rumah tempat tinggal seorang Nenek bernama Nenek Haris. Sesampainya di sana, Adi melihat buah nangka yang sudah masak. Adi pun bertanya-tanya pada Nek Haris dan Nek Haris pun menjelaskan keadaan yang sebenarnya. Akhirnya Adi meminta pada Nek Haris kalau buah nangkanya akan dijual di pasar atau di terminal. Akhirnya Nek Haris membolehkan Nano dan Adi berjualan di pasar dengan syarat Nano dan Adi tidak dimarahi oleh orang tua mereka begitu pun Nek Haris tidak ingin Nek Haris dimarahi oleh kedua orang tua Nano dan Adi.
Dibawalah buah nangka itu menggunakan karung goni oleh Adi dan Nano ke rumah Nano. Setelah sampai di rumah Nano, buah nangka itu dibelah, isinya disayat, lalu bijinya dikeluarkan kemudian ditusuk. Satu tusuk ada empat sampai lima nangka. Mereka menjual satu tusuk dua ratus rupiah. Satu jam kemudian mereka pergi ke pasar dan terminal dengan membawa empat puluh tusuk, dan dalam waktu singkat mereka mendapatkan enam ribu rupiah kemudian sisanya dibawa pulang.
Sesampainya di rumah Nek Haris mereka memberi uang tersebut kepada Nek Haris tanpa meminta imbalannya. Tetapi Nek Haris memberi sisa sate nangka tersebut kepada Nano dan Adi, disaat mereka hendak pulang Nek Haris berpesan jika ada buah nangka yang masak lagi mereka boleh berdagang lagi di pasar atau di terminal.
Soal :
1. Tentukan 4 nilai - nilai kehidupan yang positif dan negatif pada cerpen diatas!
2. Bandingkan nilai - nilai kehidupan dalam cerpen dengan kehidupan sekarang
1 Jawaban
-
1. Jawaban jayani1971ovp56v
Haris dimarahi,ad nangka dll